Pengertian Birokrasi - Birokrasi
merupakan instrumen penting dalam masyarakat modern yang kehadirannya
tak mungkin terelakkan. Eksistensi birokrasi ini sebagai konsekuensi
logis dari tugas utama negara (pemerintahan) untuk menyelenggarakan
kesejahteraan masyarakat (social welfare). Negara dituntut terlibat dalam memproduksi barang dan jasa yang diperlukan oleh rakyatnya (public goods and services)
baik secara langsung maupun tidak. Bahkan dalam keadaan tertentu negara
yang memutuskan apa yang terbaik bagi rakyatnya. Untuk itu negara
mernbangun sistem administrasi yang bertujuan untuk melayani kepentingan
rakyatnya yang disebut dengan istilah birokrasi.
Birokrasi
bagi sebagian orang dimaknai sebagai prosedur yang berbelit-belit,
menyulitkan dan menjengkelkan. Namun bagi sebagian yang lain birokrasi
dipahami dari perspektif yang positif yakni sebagai upaya untuk mengatur
dan mengendalikan perilaku masyarakat agar lebih tertib. Ketertiban
yang dimaksud adalah ketertiban dalam hal mengelola berbagai sumber daya
yang mendistribusikan sumber daya tersebut kepada setiap anggota
masyarakat secara berkeadilan.
Berikut ini adalah beberapa pengertian birokrasi dalam pandangan beberapa ahli:
Max Weber
Weber
menulis banyak sekali tentang kedudukan pejabat dalam masyarakat
modern. Baginya kedudukan pejabat merupakan tipe penanan sosial yang
makin penting. Ciri-ciri yang berbeda dari peranan ini ialah: pertama,
seseorang memiliki tugas-tugas khusus untuk dilakukan. Kedua, bahwa
fasilitas dan sumber-sumber yang diperlukan untuk memenuhi tugas-tugas
itu diberikan oleh orang orang lain, bukan oleh pemegang peranan itu.
Dalam hal ini, pejabat memiki posisi yang sama dengan pekerja pabrik,
sedang Weber secara modern mengartikannya sebagai individu dari
alat-alat produksi. Tetapi pejabat memiliki ciri yang membedakannya
dengan pekerja: ia memiliki otoritas. Karena pejabat memiliki otoritas
dan pada saat yang sama inilah sumbangannya, ia berlaku hampir tanpa
penjelasan bahwa suatu jabatan tercakup dalam administrasi (setiap
bentuk otoritas mengekspresikan dirinya sendiri dan fungsinya sebagai
administrasi). Bagi Weber membicarakan pejabat-pejabat administrasi
adalah bertele-tele. Meskipun demikian konsep tersebut muncul pertama
kalinya. Perwira Tentara, Pendeta, Manajer Pabrik semuanya adalah
pejabat yang menghabiskan waktunya untuk menginterpretasikan dan
memindahkan instruksi tertulis. Ciri pokok pejabat birokrasi adalah
orang yang diangkat, bukan dipilih. Dengan menyatakan hal ini Weber
telah hampir sampai pada definisi umumnya yang dikenakan terhadap
birokrasi. Weber memandang Birokrasi sebagai birokrasi rasional
atau ideal sebagai unsur pokok dalam rasionalisasi dunia modern, yang
baginya jauh lebih penting dari seluruh proses sosial (Sarundajang,
2003).
Farel Heady (1989)
Birokrasi
adalah struktur tertentu yang memiliki karakteristik tertentu:
hierarki, diferensiasi dan kualifikasi atau kompetensi. Hierarkhi
bekaitan dengan struktur jabatan yang mengakibatkan perbedaan tugas dan
wewenang antar anggota organisasi. Diferensisasi yang dimaksud adalah
perbedaan tugas dan wewenang antar anggota organisasi birokrasi dalam
mencapai tujuan. Sedangkan kualifikasi atau kompetensi maksudnya adalah
seorang birokrat hendaknya orang yang memiliki kualifikasi atau
kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya
secara profesional. Dalam hal ini seorang birokrat bukanlah orang yang
tidak tahu menahu tentang tugas dan wewenangnya, melainkan orang yang
sangat profesional dalam menjalankan tugas dan wewenangnya tersebut.
Hegel
Birokrasi
adalah institusi yang menduduki posisi organiik yang netral di dalam
struktur sosial dan berfungsi sebagai penghubung antara negara yang
memanifestasikan kepentingan umum, dan masyarakat sipil yang mewakili
kepentingan khusus dalam masyarakat. Hegel melihat, bahwa birokrasi
merupakan jembatan yang dibuat untuk menghubungkan antara kepentingan
masyarakat dan kepentingan negara yang dalam saat-saat tertentu berbeda.
Oleh sebab itu peran birokrasi menjadi sangat strategis dalam rangka
menyatukan persepsi dan perspektif antara negara (pemerintah) dan
masyarakat sehingga tidak terjadi kekacauan.
Karl Marx
Birokrasi
adalah Organisasi yang bersifat Parasitik dan Eksploitatif. Birokrasi
merupakan Instrumen bagi kelas yang berkuasa untuk mengekploitasi kelas
sosial yang lain (yang dikuasai). Birokrasi berfungsi untuk
mempertahankan privilage dan status quo bagi kepentingan kelas
kapitalis. Dalam pandangan Marx yang berbeda dengan Hegel, birokrasi
merupakan sistem yang diciptakan oleh kalangan atas (the have) untuk memperdayai kalangan bawah (the have not)
demi mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.
Dalam hal ini birokrasi menjadi kambing hitam bagi kesalahan penguasa
terhadap rakyatnya. Segenap kesalahan penguasa akhirnya tertumpu pada
birokrasi yang sebenarnya hanya menjadi alat saja.
Blau dan Meyer
Birokrasi adalah sesuatu yang penuh dengan kekakuan (inflexibility) dan kemandegan struktural (structural static), tata cara yang berlebihan (ritualism) dan penyimpangan sasaran (pervesion goals), sifat pengabaian (alienation) serta otomatis (automatism) dan menutup diri terhadap perbedaan pendapat (constrain of dissent).
Dengan demikian Blau dan Meyer melihat bahwa birokrasi adalah sesuatu
yang negatif yang hanya akan menjadi masalah bagi masyarakat.
Yahya Muhaimin
Keseluruhan
aparat pemerintah, baik sipil maupun militer yang bertugas membantu
pemerintah (untuk memberikan pelayanan publik) dan menerima gaji dari
pemerintah karena statusnya itu.
Almond and Powell (1966)
The
Governmental Bureaucracy is a group of formally organized offices and
duties, lnked in a complex grading subordinates to the formal roler
maker (Birokrasi Pemerintahan adalah sekumpulan tugas dan jabatan
yang terorganisir secara formal berkaitan dengan jenjang yang kompleks
dan tunduk pada pembuat peran formal).
Dari
berbagai pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa Birokrasi
sesungguhnya dapat dipahami dan diberi pengertian sebagai suatu sistem
kerja yang berlaku dalam organisasi yang mengatur interaksi sosial baik
ke dalam maupun keluar. Secara spesifik birokrasi publik (pemerintahan)
dapat dimaknai sebagai institusi atau agen pemerintahan yang dilengkapi
dengan otoritas sistematik dan rasional dengan aturan-aturan yang lugas (a system of authority relations defined by rationally developed rule) (Chandler and Plano, 1982 dalam Hariyoso, 2002).
Sekian uraian tentang pengertian birokrasi, semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar